Budidaya Jangkrik Pakan Burung
Pemilihan Bibit Jangkrik Untuk Induk
Jangkrik untuk induk dapat diperoleh di alam bebas atau dapat membeli dari penangkar lain. Untuk memperoleh jangkrik yang dapat menjadi induk, penangkar harus dapat memilih jangkrik jantan dan betina yang baik dan sehat, serta benar benar sudah dewasa atau siap kawin. Adapun ciri ciri fisik jangkrik jantan dan betina yang telah dewasa adalah sebagai berikut.
Ciri ciri fisik yang dimiliki oleh jangkrik jantan adalah sebagai berikut
Ciri ciri fisik yang dimiliki oleh jangkrik betina adalah sebagai berikut
Beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan calon induk untuk budidaya jangkrik adalah sebagai berikut
Dalam usaha budidaya jangkrik, perjodohan dapat dilakukan di sebuah kotak yang cukup luas dan dapat memuat beberapa induk jangkrik jantan dan betina sekaligus. Kotak perjodohan tersebut sekaligus berfungsi sebagai kotak peneluran.
Selama proses penjodohan atau perkawinan, induk jangkrik harus diberi makan yang cukup. Jenis makanan yang disukai oleh jangkrik adalah daun daun muda yang banyak mengandung air sebagai pengganti minum. Misalnya kubis, sawi, kangkung, bayam, daun pepaya dll. Sedangkan jenis makanan yang berupa biji bijian seperti jagung, kacang hijau, kedelai dan beras merah dapat diberikan dalam bentuk tepung yang diolah secara khusus. Makanan jangkrik tersebut diletakkan di alam kotak sesuai dengan kebutuhan. Sisa sisa makanan harus segera disingkirkan setiap hari agar tidak membusuk di dalam kotak dan diganti dengan makanan yang baru.
Jangkrik betina bertelur secara bertahap dan menyimpan telur telurnya di beberapa tempat yang cocok dan aman dari serangan hama pemakan telur jangkrik. Seekor jangkrik betina dapat menghasilkan telur sebanyak 200 – 300 butir. Jika jangkrik betina bertelur dan semua telurnya habis dikeluarkan, maka tidak lama kemudian ia akan mati.
Dalam budidaya jangkrik, kita mengenal tiga macam metode peneluran jangkrik, yakni peneluran jangkrik dengan media pasir atau tanah, peneluran dengan media handuk atau kain kasa dan peneluran jangkrik secara konvensional.
Cara Budidaya Jangkrik
1. Persiapan kandang Budidaya Jangkrik
Langkah pertama untuk memulai ternak jangkrik ialah menyiapkan kandang dan tempat budidaya jangkrik :
2. Persiapan Bibit Jangkrik
Seperti sudah diuraikan sebelumnya, bibit untuk ternak jangkrik yang biasa diternakan dari jenis G. miratus dan G. testaclus. Bibit bisa dibeli dari toko pakan yang menyediakan pakan hidup. Sebenarnya jenis jangkrik lain bisa juga diternakan, ada beberapa spesies yang memang sulit atau lambat perkembang biakkannya.
Bibit atau indukan ternak jangkrik sebaiknya didapat dari tangkapan alam. Atau jika tidak mudah, setidak nya bibit jangkrik jantan didapat dari alam. Sebab terkadang indukan jantan hasil tangkapan alam lebih agresif.
Kriteria fisik ideal calon indukan jangkrik
3. Cara Mengawinkan Jangkrik
Tempat perkawinan jangkris sebaiknya dibuat terpisah dari tempat pembesaran atau pertumbuhan anakan tersebut. Kondisi kandang yang digunakan untuk mengawinkan jangkrik sebaiknya dibuat mirip sesuai habitat jangkrik sebagaimana di alam liar. Dinding kandang dapat diolesi dengan semen putih, tanah liat dan diberi daun-daunan yang kering misalnya daun pisang, daun jati maupun serutan kayu.
4. Menetaskan Telur Jangkrik
Telur jangkrik akan menetas sesudah 7-10 hari, terhitung dari masa perkawinan. Maksimal 5 hari sesudah induk betina bertelur (sebelum menetas), pisahkan telur tersebut. Hal ini guna menjauhi si induk memakan telurnya sendiri. Kemudian pindahkan ke dalam kandang penetasan telur yang juga sekaligus pembesaran anakan. Warna telur yang telah dibuahi akan berubah dari bening menjadi keruh. Setelah 4-6 hari biasanya telur menetas.
Pada proses penetasan, kelembapan kandang harus senintiasa dijaga dengan penyemprotan air, atau menutup kandang dengan karung goni basah.
5. Pemberian Pakan Jangkrik
Anda bisa menggunakan voor atau makanan ayam untuk jangkrik yang berusia 1 sampai 10 hari. Anda bisa menggunakan voor yang terbuat dari kacang kedelai, beras merah dan jagung kering yang sudah dihaluskan.
Anda bisa menggunakan pakan jangkrik ini dengan menggunakan ubi, sayuran, singkong, atau dedaunan yang diberikan secara rutin dan selang-seling setiap harinya.
Setelah jangkrik melewati fase tersebut, Anda mulai bisa menggunakan pakan jangkrik berupa sayuran, jagung muda, dan gambas. Tapi, untuk jangkrik yang siap dikawinkan, hendaknya diberi makanan berupa sawi, wortel, jagung muda, kacang tanah, daun singkong atau ketimun. Intinya gunakan makanan yang mengandung banyak air.
6. Pemeliharaan kandang Jangkrik
Penting untuk menjaga kandang tetap higienis dan bersih, serta terhindar dari gangguan hama. Hal lain yang perlu dijaga adalah kondisi kandang supaya tetap lembab dan gelap. Selain itu tetap jaga supaya makanan cukup tersedia, karena bila kurang jangkrik akan kanibal, saling memangsa sesama mereka.
Buang pakan yang tersisa setiap hari, jangan sampai membusuk di dalam kandang. Kandang yang baru dibuat sebaiknya dicuci dahulu, jangan sampai masih berbau vinil bila terbuat dari tripleks. Dengan cara melumuri permukaan kandang dengan lumpur sawah untuk dan dijemur hingga kering.
Periksalah air yang ada pada mangkuk pada kaki kandang. Tambah atau ganti bila cairan sudah sedikit. Cairan yang digunakan bisa air, minyak tanah, atau jenis cairan lain yang bisa mencegah hama masuk ke dalam kandang.
7. Pemanenan Jangkrik
Setelah melakukan perawatan pada jangkrik selama sebulan atau lebih, maka kita sudah bisa memanen jangkrik. Ada dua hasil yang bisa kita peroleh, telur dan jangkrik dewasa. Telur jangkrik umumnya dijual lebih mahal dari jangkrik itu sendiri. Telur umumnya dijual kepada para peternak jangkrik pembesaran.
8. Pencegahan Hama dan Penyakit Jangkrik
Pada umumnya penyakit yang timbul ini karena adanya jamur pada daun yang dibuat sebagai penutup kandang bagian pinggirnya. Namun, hama-hama jangkrik ini pada umumnya berupa semut atau serangga lain.
Jika Anda melihat jangkrik yang mulai terkena serangan penyakit yang disebabkan oleh jamur yang tumbuh dari daun, maka sebaiknya Anda membuang daun penutup kandang tersebut, dang anti daun yang baru.
Jadi, Anda perlu mengganti daun penutup kandang secara rutin dan teratur.Anda juga bisa menggunakan vaksin atau obat untuk jangkrik untuk meminimalkan jangkrik terkena penyakit atau hama.
Jangkrik merupakan suatu komoditas yang memiliki prospek cerah untuk di budidayakan. Permintaan akan jangkrik untuk dijadikan pakan burung dan ikan selalu meningkat setiap tahunnya. Budidaya jangkrik terdiri dari pemilihan bibit jangkrik untuk induk, penjodohan dan penelluran induk, penetasan telur dan pembesaran anak jangkrik.
Penetasan Telur Jangkrik
Telur jangkrik dalam kondisi normal di alam bebas sudah akan menetas menjadi nimfa (anak jangkrik) dalam jangka waktu 13 hari. Proses penetasan telur jangkrik sesungguhnya sangat sederhana karena telur jangkrik akan menetas bila media penetasan cukup lembap. Jika media penetasan terlalu basah atau kering, telur akan rusak. Dalam budidaya jangkrik dikenal beberapa cara menetaskan telur jangkrik yaitu dengan metode tebar benih, metode selimut, metode rendam dan metode konvensional.
Perawatan jangkrik yang utama adalah pemberian pakan yang cukup dan bergizi, kebersihan lingkungan kotak pemeliharaan dan menjaga kesegaran udara dalam kotak pemeliharaan sesuai dengan kehidupan jangkrik. Perlakuan dalam perawatan ini harus mengikuti daur hidup jangkrik, perlakuan saat anakan memasuki stadium nimfa (anakan) berbeda dengan perlakuan saat serangga ini berada di stadium dewasa. Pemeliharaan dan perawatan yang baik akan membuat usaha budidaya jangkrik anda sukses.
Perawatan Anak Jangkrik Umur 1 – 20 Hari
Masa perawatan anak jangkrik hingga umur 20 hari merupakan masa masa rawan di dalam budidaya jangkrik. Hal ini dikarenakan anak jangkrik yang baru menetas sampai pada usia kurang lebih 1 – 20 hari memiliki kondisi tubuh yang sangat rentan terhadap pengaruh dari lingkungan luar, misalnya pengaruh cuaca, makanan dan lingkungan di sekitarna. Anak anak jangkrik sampai kurang lebih umur satu minggu masih perlu beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggal mereka yang baru. Oleh karena itu, kelembaban dan suhu udara di dalam kandang jangkrik harus dijaga agar sesuai dengan kebutuhan hidup anak anak jangkrik tersebut.
Makanan yang diberikan pada awal masa pertumbuhan harus lunak dan mudah dicerna, misalnya daun kubis muda, jagung muda dan kecambah kacang hijau. Makanan tersebut ditempatkan pada tempat yang mudah dipindah pindahkan dan mudah diambil untuk diganti dengan makanan yang baru tanpa mengganggu anak anak jangkrik tersebut. Tempat makan sebaiknya tidak pada satu tempat, tetapi di beberapa tempat secara merata. Jika ingin meletakkan tempat pakan pada salah satu tempat secara menetap, sebaiknya tempat makanan tersebut diletakkan di sudut sudut kandang. Keuntungan penempatan makanan di sudut sudut kandang adalah karena anak anak jangkrik dapat dengan mudah menemukan makanan karena mereka sering berkumpul di sudut sudut kandang.
Perawatan Anak Jangkrik Umur 21 – 40 Hari
Perbedaan pertumbuhan anak jangkrik pada usia 21 hari hingga 40 hari sudah mulai tampak jelas. Perbedaan besar kecilnya anak jangkrik tersebut dapat karena perbedaan waktu menetas. Anak jangkrik yang menetas pada hari pertama akan tampak lebih besar daripada anak jangkrik yang menetas pada hari kedua dan ketiga. Perbedaan besar kecilnya anak jangkrik dapat juga disebabkan oleh perbedaan dalam mengkonsumsi makanan. Anak jangkrik yang menetas pada hari pertama akan mengkonsumsi makanan lebih banyak dibandingkan anak jangkrik yang menetas pada hari berikutnya.
Jangkrik berumur 21 – 40 hari mulai gemar makan aneka macam makanan. Misalnya, daun ketela, krokot, rumput gajah, daun kacang, kobis, sawi, jipang, umbi umbian, tepung biji bijian bahkan sisa makanan rumah tangga pun disantapnya. Oleh karena itu, anak jangkrik pada usia 21 – 40 hari dapat diberi makanan yang harganya murah dan mudah didapat. Namun, pemberian makanan yang mudah membusuk harus dilakukan hati hati karena makanan tersebut dapat menyebabkan keracunan. Oleh karena itu, tempat pakan harus diberi alas agar mudah dijangkau dan dibersihkan setelah memberikan makanan yang mudah membusuk kepada anak jangkrik.
Pemberian makan dapat dilakukan setiap hari dengan jumlah yang cukup. Pemberian pakan sebaiknya juga dilakukan pada sore hari menjelang malam. Sisa sisa makanan harus segera dibersihkan dan diganti dengan makanan yang baru, segar dan sehat. Dengan demikian, anak anak jangkrik akan tumbuh lebih cepat dan sehat. Agar udara dalam kotak pembesaran dapat berganti dengan udara yang segar, tutup kotak dapat dibuka pada pagi selama kurang lebih 30 menit. Dengan demikian, anak jangkrik yang ada di dalam kotak dapat menikmati udara yang segar setiap hari.
Perawatan Jangkrik Dewasa
Memasuki masa dewasa, anak jangkrik akan mengalami beberapa kali pergantian kulit. Ia akan menaggalkan kulit luarnya dan berganti dengan kulit baru yang lebih sesuai dengan perkembangan tubuhnya. Pada masa pergantian kulit ini merupakan masa yang sangat rawan dalam budidaya jangkrik, karena jangkrik dalam keadaan tidak bergerak dan lemah sehingga mudah dimangsa oleh temanna sendiri, terutama jika mereka kekurangan pakan.
Jangkrik yang telah berumur 41 – 80 hari sudah dapat dikategorikan sebagai jangkrik dewasa. Ciri ciri fisik pada jangkrik yang telah dewasa adalah tumbuhnya sayap pada punggungnya dan untuk jangkrik betina telah tampak jarum penyuntik telur pada ujung abdomen.
Kebutuhan pakan untuk jangkrik yang sudah dewasa lebih banyak dari pada jangkrik anakan. Jangkrik dewasa mengkonsumsi makanan untuk reproduksi sedangkan jangkrik anakan mengkonsumsi makanan untuk pertumbuhan tubuh. Oleh karena itu, pemberian makan untuk jangkrik dewasa harus ditingkatkan, baik jumlah, mutu maupun frekuensinya. Pemberian pakan yang cukup dan bergizi akan merangsang proses reproduksi berjalan lebih sempurna. Adapun jenis makanan yang dapat diberikan pada jangkrik dewasa adalah daun daunan yang banyak mengandung air, kacang kacangan, umbi umbian atau buah buahan. Misalnya, daun kubis, sawi, kangkung, janggel jagung, mentimun, gambas, kacang panjang, ketela, ubi jalar, wortel dan kecambah kacang hijau.
Itulah cara budidaya jangkrik lengkap, semoga artikel ini bermanfaat dan usaha anda dapat berlangsung secara sukses.
BUDIDAYA BURUNG MERPATI Daging
Pertanianku — Anak jangkrik yang sudah menetas dari telur harus dirawat dengan baik agar bisa berkembang menjadi jangkrik dewasa yang diminati oleh konsumen di pasaran. Anda bisa menggunakan kandang yang sama dengan kandang telur sehingga Anda tidak perlu memindahkan bayi jangkrik ke kandang pembesaran. Selama proses perawatan, pakan jangkrik harus diberikan sesuai dengan umur jangkrik. Pakan jangkrik yang biasa digunakan adalah sayur dan buah.
Telur jangkrik biasanya diletakkan di atas kertas koran atau kain kaos. Jika di hari ke-5 bayi jangkrik sudah mulai bermunculan di kertas koran atau lipatan kain kaos, Anda harus segera memberikan pakan untuk anak jangkrik tersebut.
Pakan pertama yang bisa diberikan untuk jangkrik adalah yang mengandung sedikit air seperti wortel, pepaya muda, dan gambas. Pakan tersebut diiris tipis lebar dan disebarkan secara merata di permukaan egg tray.
Jangan pernah memberikan sayuran atau buah yang mengandung getah dan banyak air seperti tomat, pisang, mentimun, dan semacamnya karena bisa menyebabkan anak jangkrik mati. Pasalnya, anak jangkrik yang baru menetas masih lemah dan bisa terjebak di dalam cairan buah sehingga menyebabkan jangkrik tidak bisa bergerak dan akhirnya mati.
Jangkrik merupakan hewan yang senang bersembunyi sehingga Anda wajib meletakkan tempat persembunyian di dalam kandang. Tempat persembunyian bisa terbuat dari egg tray yang sudah tidak terpakai. Persembunyian disebut juga sebagai delikan, atau dalam bahasa Jawa berarti ‘tempat bersembunyi’.
Tempat persembunyian harus ada di dalam kandang untuk menunjang proses pergantian kulit anak jangkrik. Pada proses ganti kulit, biasanya anak jangkrik dalam keadaan lemah sehingga membutuhkan tempat persembunyian untuk berlindung agar tidak diserang atau disantap oleh jangkrik lain. Hal ini dikarenakan jangkrik bersifat kanibal yang bisa saling memangsa satu sama lain.
Jangkrik yang masih dalam usia nimfa hingga 10 hari diberi pakan berupa sayur dan buah-buahan, seperti pepaya muda, wortel, bengkuang, gambas, dan beberapa jenis buah lainnya. Pakan tersebut dipotong tipis-tipis dan diletakkan di atas egg tray. Bahan pakan yang digunakan harus terbebas dari pestisida, bebas antibiotik, dan bebas bahan kimia lainnya yang berbahaya.
Setelah berusia 10—20 hari, jangkrik bisa diberikan pakan sayuran dan pakan tambahan berupa konsentrat. Konsentrat yang diberikan untuk jangkrik terbuat dari kedelai, jagung, kacang hijau, kacang tanah, dedak, dan jagung muda. Semua bahan tersebut digiling hingga halus agar menjadi satu.
Setelah jangkrik berusia lebih dari 20 hari, pakan sayuran yang diberikan harus dikurangi. Komposisi pakan paling utama adalah konsentrat.
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pandangan luas terhadap dunia pertanian dan industri hewan peliharaan mengungkapkan bahwa ternak jangkrik bukan sekadar serangga kecil yang umumnya diberikan sebagai pakan burung atau umpan pancing.
Lebih dari itu, jangkrik muncul sebagai potensi usaha yang menjanjikan, membuka peluang bagi para pemula yang tertarik memasuki dunia budidaya.
Dalam alinea pembuka panjang ini, kita akan menjelajahi beragam kegunaan jangkrik, mulai dari peran mereka sebagai sumber pakan hingga kontribusi dalam bidang penelitian ilmiah.
Dengan demikian, kita dapat memahami betapa pentingnya dan beragamnya peran yang dapat dimainkan oleh serangga sederhana ini dalam berbagai aspek kehidupan dan industri
BACA JUGA:Pantang Makan Durian dan Salak Saat Imlek, Kenapa Ya?
BACA JUGA:Ini Loh Manfaat Ajarkan Anak Menabung Sejak Dini, Terapkan Mulai Sekarang Yuk Bund!
Jangkrik memiliki beragam kegunaan, termasuk:
Jangkrik sering digunakan sebagai pakan burung kicauan dan beberapa jenis burung hias. Kandungan protein tinggi dalam jangkrik bermanfaat untuk kesehatan burung.
Para pemancing menggunakan jangkrik sebagai umpan untuk menarik ikan tertentu, terutama ikan-ikan yang lebih besar.
Beberapa pemilik reptil, seperti kadal dan burung hantu, menyertakan jangkrik dalam diet hewan peliharaan mereka karena nilai gizinya.
Mengenal Jangkrik Dan Cara Berbudidaya
Jangkrik ialah salah satu serangga yang sering dijadikan makanan burung, ikan dan reptil. Permintaan jangkrik memuncak seiring dengan naiknya minat untuk memelihara burung, ikan dan reptil.
Syarat lokasi budidaya jangkrik