Akmil 1993 Yang Sudah Brigjen
Komandan Upacara Penurunan Bendera HUT RI ke-70 (Istana Merdeka, 17 Agustus 2015)Riwayat Jabatan
Pabandya Lat Ops Paspampres (2008—2009)Dandenwalpri Grup A Paspampres (2009—2010)Danyonif 315/Garuda (2010—2011)Sespri Wakasad (2011—2012)Kolonel
Dan Grup A Paspampres (2012—2014)Asops Kasdam VI/Mulawarman (2014—2015)Koorspri Kasad (2015—2017)Pamen Denma Mabesad (2017—2018)Brigadir Jenderal
Danmentar Akmil (2018)Danrem 121/Alambhana Wanawai (2018—2020)Kasdam XVII/Cenderawasih (2020—2021)Ir. Pusterad (2021—2022)Mayor Jenderal
Sahli Bidang Keamanan Kemhan (2022)Dirjen Strahan Kemhan (2022—2024)Pangdam IX/Udayana (2024)Letnan Jenderal
Pangkogabwilhan III (2024—Sekarang)
2 Letjen TNI Widi Prasetijono
Letnan Jenderal TNI Widi Prasetijono, S.I.P. (lahir 4 Juni 1971). Ia adalah seorang Perwira Tinggi TNI Angkatan Darat yang saat ini menjabat sebagai Komandan Kodiklat TNI-AD.
Widi cukup lama bertugas di kesatuan Kopassus serta juga pernah menjabat Ajudan Presiden RI Joko Widodo. Dia sebelumnya menjabat sebagai Panglima Komando Militer IV/Diponegoro.
TRIBUN-TIMUR.COM- Sebanyak empat alumni Akademi Militer atau Akmil 1993 sandang pangkat Jenderal Bintang Tiga atau Letjen TNI.
Karier cemerlang ini bermula ketika mendapatkan bintang tiga pada awal umur emas.
Usia rata-ratanya pun berusia 51 dan 52 tahun.
Alumni Akmil 1993 berjumlah lebih dari 200 orang.
Mereka memiliki nama bataliyon Tidar Setia dan sempat melakukan reuni Belakang Main Hall Akademi Militer pada Sabtu (16/9/2023).
Reuni “Tidar Setia ‘93” ini diselenggarakan selama dua hari, yaitu Sabtu, 16 September dan Minggu, 17 September 2023, di Ksatrian Akademi Militer Kompleks.
Lalu siapa empat alumni Akmil 1998 tersebut?
1 Letjen TNI Bambang Trisnohadi
Letnan Jenderal TNI Bambang Trisnohadi, S.I.P. lahir 26 Februari 1972.
Sejak 24 Juli 2024 mengemban jabatan sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III.
Bambang, merupakan lulusan terbaik peraih Adhi Makayasa – Tri Sakti Wiratama Akademi Militer (1993) ini berasal dari kecabangan Infanteri (Kopassus).
Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana.
Ia pernah menjadi Komandan Upacara penurunan bendera pada upacara Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 pada 17 Agustus 2015 di Istana Merdeka.
Pama Pussenif (1993)Danunit Grup 2 Kopassus (1995)Danunit Yon 22 Grup 2 Kopassus (1996)Dansubtim Yon 22 Grup 2 Kopassus (1998)Dantim Yon 22 Grup 2 Kopassus (2000)Kasilog Grup 1 Kopassus (2003)Wadanyon 11 Grup 1 Kopassus (2006)Letnan Kolonel
Danyonif 400/Raider (2009—2010)Pabandya Ops Sopsdam IV/Diponegoro (2010—2011)Dandim 0735/Surakarta (2011—2012)Pabandya 1/Pampa Spaban II/Pampers Spamad (2012—2014)Kolonel
Ajudan Presiden RI (2014—2016)Danrindam III/Siliwangi (2016—2017)Danrem 074/Warastratama (2017—2018)Brigadir Jenderal
Danrem 091/Aji Surya Natakesuma (2018—2020)Kasdam IV/Diponegoro (2020—2022)Mayor Jenderal
Danjen Kopassus (2022)Pangdam IV/Diponegoro (2022—2023)Letnan Jenderal
Dankodiklatad (2023—Sekarang)
3 Letjen TNI Mohamad Hasan
Letnan Jenderal TNI Mohamad Hasan, S.H. (lahir 13 Maret 1971). Ia adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 24 Juli 2024 mengemban amanat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat atau Pangkostrad.
Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Pangdam Jaya. Hasan pernah menjabat Dari Paspampres, Danrem 061/Surya Kencana hingga Danjen Kopassus pada 2020.
Riwayat Pendidikan Letjen Mohamad Hasan
Berikut riwayat jabatan Letjen Mohamad Hasan:
Danunit Grup 1/Para Komando Kopassus
Danton Grup 1/Para Komando Kopassus
Danki 113/Kalajengking Grup 1/Para Komando Kopassus
I Nyoman Cantiasa (Foto : Wikipedia)
SEJUMLAH alumni Akmil 1990 telah sukses meraih pangkat jenderal, baik bintang 2 maupun bintang 3. Pencapaian ini memperlihatkan prestasi mereka dalam meniti karier di militer.
Berikut ini adalah alumni Akademi Militer (Akmil) tahun 1990 yang sukses jadi jenderal:
1. Letjen TNI I Nyoman Cantiasa
Letnan Jenderal TNI I Nyoman Cantiasa merupakan abituren Akmil 1990 yang kini telah menjadi perwira tinggi TNI Angkatan Darat dengan menyandang pangkat bintang 3. Pria kelahiran 26 Juni 1967 di Buleleng, Bali itu sekarang menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III. Jabatan tersebut diembannya sejak Januari 2022.
Ketika menamatkan Akademi Militer (Akmil) tahun 1990 dari kecabangan Infanteri (Kopassus), Cantiasa menjadi lulusan terbaik. Ia menerima penghargaan Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama. Ia pun memulai karier sebagai Danton Yonif Linud 328 Dirgahayu/Kostrad. Lama berkecimpung di Kopassus, Cantiasa akhirnya berhasil menjadi Komandan Jenderal Kopassus pada 2019. Masih dengan pangkat Mayor Jenderal, ia ditugaskan sebagai Pangdam XVIII/Kasuari pada 2020. Setelahnya, Cantiasa naik pangkat menjadi Letnan Jenderal dan menjabat Pangkogabwilhan III.
2. Mayjen TNI Sonny Aprianto
Salah satu lulusan Akmil 1990 yang mencapai pangkat jenderal bintang dua adalah Mayor Jenderal TNI Sonny Aprianto. Sejak Januari 2022 lalu, ia menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana. Sebelumnya, Sonny menempati posisi Deputi III Bidang Kontra Intelijen BIN dan Sahli Bidang Hankam BIN pada 2021.
Sonny, yang lahir di Jakarta pada 9 April 1967, memiliki pengalaman dalam bidang Infanteri (Raider). Dalam catatan kariernya sebelum bertugas di Badan Intelijen Negara (BIN), Sonny pernah menjadi Paban Sahli Kasad (2017-2018), Danrem 031/Wirabima (2018), dan Danpusintelad (2018-2021).
3. Mayjen TNI Dwi Darmadi
Mayor Jenderal TNI Dwi Darmadi diangkat sebagai Pa Sahli Tk. III Kasad Bidang Sosbudkum HAM dan Narkoba pada November 2022. Ia merupakan satu di antara lulusan Akmil 1990 yang mencapai pangkat jenderal bintang dua dengan pangkat Mayor Jenderal.
Sebelum menempati posisinya yang sekarang, Dwi pernah ditugaskan sebagai Inspektur Kodam XVI/Pattimura (2020-2022) dan Panglima Divisi Infanteri 3/Kostrad (2022). Perwira kelahiran Bandung, 20 Februari 1966 ini banyak berkecimpung di Kostrad.
Jakarta - Sejumlah alumni Akademi Militer (Akmil) 1990 telah sukses meraih pangkat jenderal, baik bintang 2 maupun bintang 3. Pencapaian ini memperlihatkan prestasi mereka dalam meniti karier di militer.
Berikut ini adalah alumni Akmil tahun 1990 yang sukses menjadi jenderal:
1. Letjen TNI I Nyoman Cantiasa
Letnan Jenderal TNI I Nyoman Cantiasa merupakan abituren Akmil 1990 yang kini telah menjadi perwira tinggi TNI Angkatan Darat dengan menyandang pangkat bintang 3.
Pria kelahiran 26 Juni 1967 di Buleleng, Bali itu sekarang menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III. Jabatan tersebut diembannya sejak 21 Januari 2022.
Ketika menamatkan Akademi Militer (Akmil) tahun 1990 dari kecabangan Infanteri (Kopassus), Cantiasa menjadi lulusan terbaik. Ia menerima penghargaan Adhi Makayasa dan Tri Sakti Wiratama. Ia pun memulai karier sebagai Danton Yonif Linud 328 Dirgahayu/Kostrad.
Lama berkecimpung di Kopassus, Cantiasa akhirnya berhasil menjadi Komandan Jenderal Kopassus pada 2019. Masih dengan pangkat Mayor Jenderal, ia ditugaskan sebagai Pangdam XVIII/Kasuari pada 2020.
Setelahnya, Cantiasa naik pangkat menjadi Letnan Jenderal dan menjabat Pangkogabwilhan III.
Saat masih Kolonel, dia terpilih menjadi Komandan Upacara Penurunan Sang Merah Putih dalam rangka memperingati HUT ke-68 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana merdeka pada tanggal 17 Agustus 2013.
Saat dia masih berpangkat Letnan Satu (Lettu) Infanteri dan menjabat sebagai Wakil Komandan Sub Tim Detasemen 81 (Penanggulangan Teror) atau Sat-81/Gultor Kopassus.
Nyoman dan para prajurit Kopassus sama sekali tidak menyangka, akan mendapatkan tugas membebaskan sandera di Papua yang dulu bernama Irian Jaya.
Tak cuma itu, Nyoman semakin yakin jika tugas ini takkan mudah.
Sebab, ada 26 orang yang menjadi sandera kelompok OPM.
Yang lebih mengkhawatirkan, dalam daftar sandera ada enam orang yang merupakan Warga Negara Asing (WNA).
Dua orang diantaranya dari Belanda, dan empat orang lainnya berasal dari Inggris.
Sisanya merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berprofesi sebagai dosen, pendeta, dan petugas kehutanan.
Setelah mendengar kabar bahwa ada puluhan sandera yang ditawan oleh kelompok OPM, Brigjen TNI Prabowo Subianto memerintahkan pasukannya untuk bergerak.
Kelompok OPM yang berada di bawah pimpinan Kelly Kwalik memberikan sejumlah tuntutan.
Tuntutan Kelly saat itu adalah mempublikasikan keberadaan OPM yang eksis di Papua, dan meminta Komite Palang Merah Internasional (ICRC) sebagai fasilitator dan negosiator.
Kelly menolak campur tangan pihak lain, apalagi TNI yang saat itu masih bernama ABRI.
Selain itu, para pemberontak Papua itu juga meminta ICRC mengirimkan logistik berupa makanan dan obat-obatan. Yang lebih gila, Kelly juga mendesak ICRC mengirim sejumlah senjata kepada OPM.
Operasi ini berakhir tanggal 9 Mei 1996 setelah penyerbuan Kopassus ke markas OPM di Desa Geselama, Mimika.
Dalam penyerbuan ini, 2 dari 11 sandera ditemukan tewas, Matheis Yosias Lasembu, seorang peneliti ornitologi dan Navy W. Th. Panekenan, seorang peneliti biologi.
2. Mayjen TNI Dwi Darmadi
Salah satu lulusan Akmil 1990 yang mencapai pangkat jenderal bintang dua Mayor Jenderal TNI Dwi Darmadi diangkat sebagai Pa Sahli Tk. III Kasad Bidang Sosbudkum HAM dan Narkoba pada November 2022. Ia merupakan satu di antara lulusan Akmil 1990 yang mencapai pangkat jenderal bintang dua dengan pangkat Mayor Jenderal.
Sebelum menempati posisinya yang sekarang, Dwi pernah ditugaskan sebagai Inspektur Kodam XVI/Pattimura (2020-2022) dan Panglima Divisi Infanteri 3/Kostrad (2022). Perwira kelahiran Bandung, 20 Februari 1966 ini banyak berkecimpung di Kostrad.
3. Mayjen TNI Sonny Aprianto
Terakhir, lulusan Akmil 1990 yang mencapai pangkat jenderal bintang dua adalah Mayor Jenderal TNI Sonny Aprianto. Sejak Januari 2022 lalu, ia menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana. Sebelumnya, Sonny menempati posisi Deputi III Bidang Kontra Intelijen BIN dan Sahli Bidang Hankam BIN pada 2021.
Sonny, yang lahir di Jakarta pada 9 April 1967, memiliki pengalaman dalam bidang Infanteri (Raider). Dalam catatan kariernya sebelum bertugas di Badan Intelijen Negara (BIN), Sonny pernah menjadi Paban Sahli Kasad (2017-2018), Danrem 031/Wirabima (2018), dan Danpusintelad (2018-2021).
4. Mayor Jenderal TNI Joko Purwo Putranto
Mayjen Joko Purwo lahir pada 2 Oktober 1966, pria asal Magelang ini tengah menjabat sebagai Komandan Komando Operasi Khusus (Koopsus) sejak 6 Desember 2021.
Sebelumnya Mayjen Joko sempat bertugas sebagai Kasdivif 1/Kostrad periode 2017-2020, dan Kasdam Iskandar Muda pada 2020-2021
5. Mayor Jenderal TNI Mochamad Syafei Kasno
Mayjen Mochamad Syafei Kasno lahir pada 24 November 1967. Sejak 4 November 2022 pria asal Manado ini mengemban amanat sebagai Asisten Teritorial Panglima TNI.
Beberapa jabatan strategis yang sempat diemban sebelumnya adalah, Pa Sahli Tk. III Bidang Komsos Panglima TN (2021), Pangdam XIV/Hasanuddin (2021), Dosen Tetap Unhan (2022), dan Pa Sahli Tk. III Bidang Wassus dan LH Panglima TNI.
6. Mayor Jenderal TNI Achmad Daniel Chardin
Mayjen Achmad Daniel Chardin lahir pada 23 Maret 1967 di Makassar, Sulawesi Selatan. Sejak 25 Februari 2022 lalu dia mulai menjabat sebagai sebagai Panglima Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan.
Jebolan Akmil 1990 yang berpengalaman di bidang Infanteri ini sempat menjalani hampir separuh masa abdinya di Kopassus yakni dari 1991 hingga 2006.
7. Mayor Jenderal TNI Syafrial
Alumni Akmil 1990 berikutnya lahir pada 18 September 1967. Mayjen Syafrial kini tengah menjabat sebagai Panglima Divisi Infanteri 2/Kostrad.
Pria asal Padang ini memang telah lama berada di Kostrad yakni sejak 1991 hingga 2010. Sebelum akhirnya kembali ditugaskan di Kostrad pada 2017 sebagai Kasdivif 2.
Infanteri 1. JODI WIJANARKO 2. OPAN SOPANDI 3. ERA HERNANTO 4. SUMEIDI 5. MONANG HARIS PS. 6. RUDI SYAMSIR 7. PATAR SAHAT P. 8. LUKMANSYAH 9. A. RAHMAN TAUFIK 10. A. SUHENDRA 11. SLAMET RIYADI 12. BASUKI ACHMAT S. 13. RUDIYANTO 14. NURALIM 15. CH. EKO MINTARTO 16. LILIK SUTIKNA 17. U. HARI SUPANGKAT 18. F. FRENKY TUMBOLE 19. M. SJA'BAN LANTA 20. SAMSUL 21. R. TOAR S. MANOPO 22. IRHAM WAROIHAN 23. TAUFAN AKRIDAL 24. JOKO SLAMET 25. ERWIN 26. YANMAMORA 27. I MADE RIAWAN 28. RAHMAN SUJANA 29. TEGUH MUJI A. 30. JOKO SUDIYONO 31. EKO SETIAWAN A. 32. AGUS GUNAWAN 33. LEO R. RATNA 34. HERI WIRANTO 35. H. EDDY SUNARYO 36. SUWANTO 37. EKO NATALIUS H. 38. JOKO WILFRIT 39. RONTA AGUS K. 40. SUNARTO 41. SAFRUDIN 42. SUTIKNO SULEMAN 43. NURMAN SAITO 44. RIFKI 45. IDA BAGUS K. SURYA W 46. HENDRI SANTOSO 47. YAN ANDERSON 48. HADI SUMARNO 49. ACHMAD ZAHRONI 50. Y. HERU KUNCORO J. 51. HERON DAMANIKUS 52. ALMUKHALIF SURYO 53. ALKAMELVI KARMANI 54. HERRY STEVE S. 55. WAWAN SUKARWANTO 56. SUHARYANTO 57. ADE KURNIANTO 58. MUCHTAR INDARTA 59. HERI KRISTIANTO 60. SURATNO 61. M. KLUFIE BETA 62. AGUS MARSANTO 63. DJAMBAR DARMO 64. IWAN SUMANTRI 65. DARYATMO 66. ANGGIAT TORANG 67. JOHANES MAHORA 68. HAROLD MOKAYUKU 69. JAP. TARIGAN 70. SUSWATIJO 71. YUDI ABRI MANTYO 72. ERI ISWANTORO 73. SAPRIADI 74. AHMAD MULYONO 75. AHMAD MARJUKI 76. EKO MARGIYONO 77. WASONO 78. JOHN HARLAN A. 79. ANTON PATANDUNG 80. R. BHAKTI Z. AHMAD 81. CUCU ZAENAL ARIFIN 82. YUSMAN MADAYUN 83. RA. PRANANTO AKOSO 84. SUGIYONO 85. DIDIK SUGIYANTORO 86. WAHYU WIJAYA 87. LUKANUL KHAQIM 88. TJ. PUTRA GUNADI G. 89. JAMARIUS ARISTON ELLA 90. DADANG JUANDA 91. CHANLAN ADILANE 92. REKSON OBERLIN S. 93. A. SURYA AGUNG N. 94. LISMER LUMBAN S. 95. DWI KURYANTO 96. OKTORI BHAKTI 97. HERI WIDARTO 98. SURYO SUPRAPTO 99. ICHWAN 100. DANU PRIONGGO 101. JAHIDIN 102. DJOKO ANDOKO 103. TRI YUNIARTO 104. DENI MULYONO 105. IMAM SUPARDI 106. PARADA SIRINGO R. 107. SETIA JIWA 108. HANDAKA 109. ARIF BUKHORI 110. ABDULLAH 111. DJONI WIJAYANTO 112. ABDUL RAHMAN 113. WIM MULYADI P. 114. SUNARTO 115. FAUZI RUSLI 116. NASRUL NASUTION 117. FERDINANDUS 118. TRI WIDARBO 119. EDDY KASMADI 120. IRWAN BUDIYANTO 121. DJOKO MARYANTO 122. SUSILO WIBOWO 123. M. HASAN 124. TRI NUGRAHA H. 125. R. MUHAMAD K. 126. R. TRI MULYONO 127. KUKUH HARTONO 128. SUDARWO ARIS N. 129. MOH. AHSANUL HAQ 130. NANANG ARIANTO 131. HARI SANTOSO 132. BASRI (BUPATI NUNUKAN KALTIM) 133. SAINUL ALAM 134. ASRIANUS BULO 135. YOHANIS SINGGI 136. MADE GERNINA YASA 137. RODON PEDRASON 138. SETIA WINARNO 139. TITO OTMAN MAHMUD PADRAB 140. MOHAMMAD SOKHIR Kavaleri 1. GATOT PRAMONO 2. JONATABE ARYANTO 3. WAWAN TJAHYONO 4. TENTRI DOLONG 5. IGN. EKO JOKO P. 6. KHUSNUL QULUQ 7. DANNY GAUTAMA 8. ADE WIHANTO 9. AGUS TABAH SANTOSO 10. ASEP RIDWAN 11. ACHMAD FADHOLI 12. SUSANTO 13. BUDI AWALUDIN H 14. TAUFIK BUDI S 15. GUNUNG ISKANDAR 16. ABDUL BASID 17. BAMBANG LISDIANTO 18. BAMBANG SUGIHARTO 19. BOKIYAR 20. JONI NAINGGOLAN 21. M. HATTA UMAR RUKO 22. KUKUH SURYA SIGIT S. 23. YUSUP M. 24. ROBERT PWIN T. Armed
9. OCTIVA RAJAGUKGUK, SH, SIP
14. I KADEK ARYA ATMAWIJAYA
16. JAUHARI AGUS SARAJI
17. TOTOK IMAM SANTOSO, SIP, S.Sos
19. ANTON IRIYANTO POPANG
20. VINCENTIUS SETIAWAN BAYU S.
21. BAMBANG EKO PRATOLO
3. SURYO TRIDOSO SAPTO HANDONO
4. NUGROHO JATI WALUYO
7. A. ZAKI BASUKI RAHMAT
9. IBNU BINTANG SETIAWAN, SIP
11. BUDHI DARMAWAN, S.Sos
12. AHMAD HOTMA POHAN
14. HERU SUDARMINTO, SIP, MSc
16. MIRZA PATRIA JAYA
17. JONNI MAHROJA, MA
20. RAMSES LUMBAN TOBING
21. AHMAD HOTMA POHAN
Zeni 1. Y.D. PRASETIO 2. DEDY HERMAN 3. ANORI TOMABARSONO 4. RAHMAT SUHANIYA 5. RUDY HERMANTO 6. I WAYAN ADITYA 7. BENY BUDI SETIANTO 8. BUDI IRWANTO 9. RUDY WIRAWAN H 10. SUSILO ADI PURWANTORO 11. TOTO FEDERIK P 12. ARI PITOYO GUMELAR 13. AHMAT FAIZAL 14. DODY KUSBNDI 15. R. NUGROHO GUMELAR 16. HERIYANTO DAHLAN 17. KHOMARUDIN 18. ADI WIRYANTO 19. MATEUS JANGKUNG 20. FAHRUDIN 21. KRISTIANTO 22. RIDHO HERMAWAN 23. MARYONO 24. TRI HASCARYA 25. HARFENDI 26. BAGUS ANTONOV H Peralatan 1. ARIF HERMAN HIDAYAT 2. ASOP SOFYAN SAMSUDIN 3. HARI PURNOMO 4. BUGIARTO 5. ENDANG SUTARDI 6. MURAD ZAELANI 7. JONI DECIANA 8. KOWARAHARDJA 9. HARDI 10. AGUS SRI RAHARDRA I 11. MAKBUL 12. KOKOM 13. AGUS TRI SUNU 14. PRIHANDOKO Perhubungan 1. TJAHJONO SRI WIBOWO 2. I GUSTI PUTU WIREJANA 3. WIDJANG RANJOTO 4. DENIH DAHTIAR 5. MARTANTO DWI SAKSONO HADI 6. SUNOTO 7. IRBARSYAH RUDIANTO 8. AKHMAD ZAINUL ARIFIN 9. MUHAMAD MUHSON 10. AGUS SETIAWAN 11. BUDI INDARTO 12. GATOT SANTOSO
TEMPO.CO, Jakarta - Brigjen Pol Sentot Prasetyo resmi menjabat Kepala Densus 88 Antiteror Polri menggantikan Irjen Pol Marthinus Hukom. Irjen Marthinus akan menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) pada 7 Desember 2023.
Dilansir dari berbagai sumber, Sentot Prasetyo lahir pada Oktober 1968. Ia merupakan perwira tinggi Polri yang merupakan lulusan Akademi Kepolisian Lemdiklat Polri angkatan 1991.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sentot Prasetyo sebelum ditunjuk jadi Kepala Densus 88 Antiteror Polri, merupakan Wakil Kepala Densus 88 Antiteror Polri.
Pergantian itu berdasarkan dua Surat Telegram bernomor ST/2749/XII/KEP./2023 dan ST/2750/XII/KEP./2023. Dari surat itu, Mabes Polri melakukan rotasi dan mutasi jabatan ratusan personel baik perwira menengah (pamen) dan perwira tinggi (pati). Setidaknya ada 535 personel yang dimutasi.
Irjen Dedi Prasetyo, Asisten Kapolri Bidang SDM, menyatakan bahwa mutasi di kepolisian adalah hal yang wajar dalam struktur organisasi Polri. Ia menjelaskan bahwa rotasi jabatan dilakukan terhadap personel yang akan memasuki masa purna bakti dan lain-lain.
“Selain itu misalnya promosi untuk memberikan peningkatan pengalaman melalui tugas tour of duty dan tour of area. Fokus mutasi juga diarahkan untuk persiapan pengamanan dalam berbagai kegiatan, seperti pemilihan umum, Operasi Lilin, pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru, serta menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat,” katanya sebagaimana dilansir dari humas.polri.
Selain pergantian Kepala Densus 88, terdapat pula pergantian Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda). Setidaknya ada lima pergantian Kapolda, yakni Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel), Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel), Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Kapolda Papua Barat dan Kapolda Kepulauan Riau (Kepri).
Irjen Pol Andi Rian Djajadi menggantikan Irjen Pol Setyo Budi Moempoeni Harso sebagai Kapolda Sulsel, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Kalsel. Irjen Pol Winarto, yang sebelumnya menjabat sebagai Pati Baintelkam Polri dengan penugasan pada BIN, menjadi pengganti Irjen Pol Rian sebagai Kapolda Kalsel.
Sebagai bagian dari mutasi, Irjen Pol Johanis Asadoma, Kapolda NTT, dipindahkan ke posisi Analis Kebijakan Utama Bidang Misinter Divhubinter Polri. Penggantinya, Irjen Pol Daniel Tahi Monang, saat ini menjabat sebagai Kapolda Papua Barat.
Brigjen Pol Johnny Eddizon Isir menggantikan Irjen Pol Daniel sebagai Kapolda Papua Barat, yang saat ini menjabat sebagai Karojianstra Sops Polri. Jabatan Kapolda Kepri, yang dipegang oleh Irjen Tabana Bangun, sekarang diisi oleh Brigjen Pol Yan Fitri Halimansyah, yang saat ini menjabat sebagai Karosundokinfokum Divkum Polri.
ANANDA BINTANG I EKO ARI WIBOWO
TRIBUN-MEDAN.COM,- Mungkin sebahagian dari Anda banyak yang belum tahu apa arti baret merah polisi.
Saat serah terima jabatan di Polda Metro Jaya, tampak sejumlah pejabat menggunakan baret merah polisi.
Satu diantara pejabat yang menggunakan baret merah polisi itu adalah Brigjen Hengki Haryadi.
Ia menggunakan seragam lengkap, dengan penutup kepala baret merah.
Lalu, apa arti baret merah di kepolisian?
Bukankah baret merah identik dengan Kopassus?
Yuk simak ulasan berikut.
Dalam Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Pada Kepolisian Negara Republik Indonesia ada dijelaskan mengenai baret merah polisi ini.
Pada Pasal 37 ayat 3 huruf i, disebutkan bahwa anggota Reserse Kriminal menggunakan baret warna merah tua, emblem Tribrata dalam bingkai pita warna kuning emas, dan warna dasar emblem hitam.
Meski jarang diketahui, faktanya baret merah polisi ini sering dipakai dalam momen serah terima jabatan dan pelantikan.
Selain anggota Reserse Kriminal, polisi yang menggunakan baret merah adalah Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.
Namun, Densus 88 baretnya merah marun.
Hal itu juga tertuang dalam Perkap Nomor 12 tahun 2001 pada Pasal 37 ayat 3 huruf g.
Masyarakat umum mungkin hanya tahu, bahwa baret merah cuma digunakan oleh Kopassus (Komando Pasukan Khusus) saja.
56.5K Views PremiumJan 13, 2023